Home » » Memahami Setting Kamera – Drive Mode: Single, Continuous, Remote dan Timer

Memahami Setting Kamera – Drive Mode: Single, Continuous, Remote dan Timer

Posted by Jimms on Saturday, January 7, 2017

Salah satu permintaan atau pertanyaan yang withering banyak disampaikan pembaca adalah tentang setting/setelan kamera. Tentang tombol yang mana melakukan apa untuk menghasilkan foto yang seperti apa. Nah belfot akan coba menguraikannya satu persatu. Kali ini tentang Drive Mode.

Sebelum terlalu jauh, saya ingin membatasi artikel ini pada kamera DSLR, mirrorless dan kamera saku yang mendukung setting manual. Di kamera expert, tombol khusus biasanya tersedia untuk hampir semua fungsi setting dasar. Sementara di kamera pemula, karena jumlah tombol dibatasi supaya tidak membingungkan, fotografer harus masuk ke menu dan mengubah setelan kamera dari sana.

Alright, balik tentang Drive Mode. Drive mode adalah salah satu setting dasar kamera. Masing-masing mode tersedia untuk memberi opsi pada fotografer saat memotret jenis subjek dan kondisi pemotretan tertentu (akan dijelaskan nanti).

Mayoritas kamera memiliki setidaknya 3 setelan drive mode: Single, Continuous dan Continuous High (super cepat). Namun umumnya juga menyediakan pilihan seperti clock 2 detik dan 10 detik dan lainya.

Cara mengubah drive mode di kamera


Anda bisa mengubah drive mode dengan berbagai cara tergantung jenis dan merek kamera yang anda pakai. Contoh cara mengubah drive mode dari menu seperti ini:


Atau kalau di kamera anda tersedia tombol atau roda kendali, anda bisa mengubahnya dengan memutar roda ini:





Sementara di kamera mirrorless, drive mode tersedia seperti ini:


Drive Mode: Single Shot

Single SHot adalah pilihan default di semua kamera, jadi saat anda menayalakan kamera untuk pertama kali setelah membelinya, opsi drive mode akan berada di Single Shot. Opsi Drive Mode Single Shot ini bisa dipakai untuk mayotitas situasi pemotretan: saat memotret pemandangan (scene), memotret pacar yang bergaya, memotret makanan sebelum diunggah ke Instagram, memotret kamer bekas yang mau dijual, memotret teman-teman yang berpose di acara kopdar dll. Pada intinya, Single Shot dipakai ketika anda memotret dalam kondisi yang biasa saja: objek yang tidak bergerak atau berpose, Keuntungan memotret di mode Single Shot ini? kita tak perlu khawatir kebanyakan mengambil foto karena untuk setiap sekali tombol shade tertekan penuh, hanya satu foto yang dihasilkan, kebalikan dari drive mode ceaseless seperti di bawah ini.

Drive Mode: Continuous/Burst 
 

Dalam pilihan drive mode Continuous atau Brust, kamera akan tetap memotret dan mengambil foto secara kontinyu sepanjang kita menekan tombol shade. Dengan mekanisme ini, kita akan sangat terbantu saat harus memotret subjek yang bergerak dengan cepat: anak-anak yang berlari tanpa arah yang jelas, memotret pertandingan futsal dll, dimana kita ingin memperoleh rentetan foto dalam urutan yang cepat. Tugas kita nantinya adalah memilih foto manakah yang dianggap terbaik dan akan dipakai karena sekarang memiliki puluhan, bahkan ratusan foto hasil dari drive mode ini.

Beberapa kamera memiliki opsi lebih jauh dalam drive mode ini: Continuous High (H) dan Continuous Low (L), kecepatan super tinggi dan kecepatan rendah.

Low: Dalam Low Continuous, kamera akan mengambil foto secara beruntun dalam kecepatan yang rendah. Opsi ini diberikan saat kita memotret subjek yang bergerak secara moderat dan kita tidak ingin kehabisan kartu memory dalam waktu singkat. Contoh: memotret lomba balap karung.

High: Saat memotret aksi dan subjek yang bergerak cepat, opsi ini akan memannfaatkan kemampuan kamera untuk mengambil foto beruntun tercepat secara maksimal. Kalau spesifikasi kamera adalah mampu memotret 12 outline for each detik dalam organize JPEG, maka saat berada di Continuous High, kamera akan berusaha untuk menghasilkan 12 foto JPEG saat kita menekan tombol screen dalam 1 detik tanpa melepasnya (dipengaruhi banyak hal: kecepatan kartu, kecepatan fokus dll). Contoh penggunaan: memotret karapan sapi atau lomba lari sprint.

Drive Mode: Self-Timer 


Mode Self Timer memberi waktu jeda antara saat tombol shade ditekan dan saat kamera mengambil foto, biasanya akan ada 2 opsi waktu jeda: 2 detik atau 10 detik. Drive mode ini berguna saat kita tak punya teman tapi ingin berfoto, tinggal pasang kamera di tripod lalu gunakan mode Self Timer 10 detik lalu berlari ke depan kamera. Self Timer juga berguna saat anda memotret long introduction dengan kecepatan rana di atas 1 detik dan tidak ingin pencetan tangan ke tombol shade membuat kamera bergoyang dan mengakibatkan foto tidak tajam.

Drive Mode: Remote

Dalam drive mode ini, fungsi tombol screen akan diambil alih oleh kontrol jarak jauh (remote control), baik yang menggunakan kabel maupun yang remote. Mode ini digunakan banyak fotografer scene yang menggunakan remote untuk menghasilkan foto super tajam dengan memasang kamera di tripod dan tidak pernah secara langsung menyentuh tombol shade untuk mengurangi vibrasi.

Plunge Mode: Silent atau Quiet 



Drive mode ini berguna saat kita harus memotret di tempat yang menuntut suasana hening: acara keagamaan yang sakral dll. Dalam mode ini, kamera DSLR akan menggerakkan kotak cermin dengan lebih perlahan sehingga tidak menimbulkan suara yang keras namun kecepatan mengambil foto jadi berkurang. Kamera mirrorless yang sudah tanpa cermin akan meninggalkan screen mekanis dan lantas menggunakan mekanisme shade elektronik untuk menghasilkan suara yang lebih senyap dalam demonstrate Silent ini.

Drive Mode: Mirror Lock Up

Drive mode Mirror Lock-Up ini hanya tersedia di kamera DSLR. Dalam mode ini, kotak cermin akan dikunci di posisi terbuka sehingga tidak ada lagi ayunan kotak cermin sesaat sebelum memotret. Sebelum mengaktifkan mode Mirror Lock-Up, pastikan titik fokus dan komposisi foto telah anda susun di viewfinder. Reflect Lock-Up sering dipakai fotografer scene untuk mengurangi goyangan kamera sehingga foto yang dihasilkan lebih tajam.

Beberapa Tips Menggunakan Drive Mode

Periksa Drive Mode kamera sebelum memotret


Kedengarannya sepele namun banyak yang lupa memastikan di drive mode apa kamera saat ini sebelum anda mulai principle jeprat-jepret. Kan malu kalau ternyata kamera ada di posisi Self Timer atau Remote, padahal temanmu sudah asyik monyongin bibir menunggu dipotret..

Gunakan Kombinasi Drive Mode Continuous dan Continuous AF


Saat memotret subjek bergerak dan kita menggunakan drive mode Continuous, gunakan juga mode fokus Continuous AF (lebih jauh tentang mode fokus kamera) ketika kamera kewalahan mengunci fokus di mode AF single, dengan begitu kamera akan melakukan following posisi subjek dan kemungkinan kita mendapatkan foto dengan subjek yang tajam menjadi lebih besar.

Gunakan Remote atau Self-Timer atau Mirror Lock-Up saat memotret long introduction

Saat memotret dengan kecepatan screen di atas 5 detik dan menggunakan tripod, drive mode self clock/remote/reflect bolt up ini akan sangat membantu kita memperoleh foto yang sangat tajam bakan ketika memperbesar foto 100% karena dengan mode ini kamera akan kokoh tidak bergerak sama sekali.
Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Translate

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Entri yang Diunggulkan

Membekukan Gerakan dengan Shutter Priority