Kamera Saku (Pocket)
Kamera saku merupakan jenis kamera mayoritas (hampir 90%) yang ada ditangan konsumen. Sesuai namanya, kamera ini berukuran kecil dan memang benar-benar bisa masuk ke saku di baju anda.
Kamera saku biasanya bisa menghasilkan foto yang bagus, kadang-kadang luar biasa. Kamera saku juga mampu merekam video, fitur tambahan yang sangat berguna dan disukai konsumen. Namun mohon perhatikan kata-kata yang dicetak tebal diatas. Biasanya bagus dan kadang-kadang luar biasa merupakan alasan kenapa penggemar fotografi sejati (dan fotografer master) memandang kamera saku sebelah mata – sebatas sebagai batu loncatan atau sebagai move down.
Ada beberapa faktor yang membuat kamera saku terbatas:
- Shutter slack, didefinisikan sebagai waktu jeda antara saat anda memencet tombol screen dan kamera mulai merekam. Merupakan alasan terbesar kenapa kamera saku sangat terbatas. Jeda waktu ini mungkin hanya setengah detik, namun dalam setengah detik inilah akan ada kejadian penting-keren-lucu-spektakuler yang justru tidak terekam menjadi foto.
- Payah dalam kondisi minim cahaya, kamera saku memiliki sensor (chip kecil peka cahaya berbentuk segi empat yang menggantikan fungsi film) yang sangat kecil. Secara umum, makin kecil sensor sebuah kamera makin jelek kualitas foto-nya. Sensor yang kecil berarti hanya sedikit cahaya yang terekam, kualitas warna yang pas-pasan dan lemah ketika berhadapan dengan kondisi remang-remang. Apa saja konsekuensinya? pertama adalah foto cenderung mudah obscure (tidak tajam) dan kedua foto cenderung memiliki banyak commotion (bintik-bintik diseluruh zone foto).
- Zoom terbatas, memiliki kamera saku berarti anda sudah terikat hidup mati dengan lensa bawaan dari sononya. Kita tidak bisa mengganti lensa sesuai kebutuhan. Kamera saku dari pabriknya diset untuk memiliki lensa yang bisa digunakan untuk kebutuhan umum dan bisa melakukan perbesaran 3 sampai 4 kali. Namun jangan berharap anda bisa menggunakannya untuk memotret wajah anak anda yang sedang bermain dramatization di sekolah atau memotret wajah Krisdayanti yang sedang menanyi dalam sebuah konsernya.
Kalau banyak jeleknya, kenapa kamera saku laris manis di pasaran? tidak adakah kelebihannya? ada, berikut ini:
- Small is beautiful, dengan ukuran yang kecil kita mudah membawanya kemanapun kita pergi sehingga makin banyak hal yang bisa kita abadikan
- Harga terjangkau, kamera saku adalah jenis kamera yang withering bersahabat dengan dompet sehingga anda akan disayang istri/suami karena pandai berhemat
- Lebih banyak orang tidak ingin tampak seperti war-tawan foto. Semakin besar kamera tentengan anda, makin tampang anda mirip wartawan foto. Dan yakinlah orang terkenal macam David Beckham, Ariel Peterpan, SBY atau Obama tidak pernah tampak seperti wartawan foto (bercanda … ).
Kamera Super-Zoom
Kamera super zoom memiliki ukuran fisik lebih besar dibanding kamera saku, dan sesuai namanya memiliki kemampuan zoom optik sampai sejauh 15 kali atau bahkan sampai 20 kali.
Kenapa kamera ini ada? Karena banyak sekali kejadian penting terjadi dalam kejauhan; di panggung, di mimbar, di pernikahan, di lapangan olahraga.
Kamera super zoom disamping memiliki kelebihan dalam kemampuannya melihat dari kejauhan, juga memiliki satu lagi kelebihan utama dibanding kamera saku: lubang intip kecil yang pas untuk mata anda (eyepiece viewfinder). Lubang intip ini sangat berguna jika anda memotret ditangah teriknya siang hari (kamera saku hanya memiliki layar LCD dibelakang yang sama sekali tidak berguna jika anda berada di zone terang benderang). Satu lagi, kamera super zoom juga biasanya memiliki layar LCD yang bisa ditekuk – tekuk sehingga membantu anda memotret dari sudut yang tidak biasa.
Kekurangannya? secara teknis kamera ini masih memiliki sensor yang relatif kecil sehingga kemampuannya dalam kondisi minim cahaya masih terbatas. Untuk memotret open air masih sangat oke hasilnya, namun begitu anda bawa masuk ke ruangan anda akan mulai kepayahan mendapatkan foto yang tajam dan bagus.
Secara ukuran, kamera super zoom juga lumayan tanggung. Tidak akan pernah muat di kantong sehingga kita harus membawanya di pundak.
Kamera SLR
Anda selama ini mungkin cukup puas dengan kualitas foto dari kamera saku mungil. Lalu mulai gemar mengamati foto di majalah-majalah yang tampak wah..foto yang super tajam, warnanya serba indah, potret wajah dengan latar belakang yang kabur, air terjun dengan yang telihat sangat lembut seperti kapas atau foto burung yang sedang melesat… foto – foto berkualitas seperti ini rata – rata dihasilkan dari kamera SLR.
Jadi apakah SLR itu? SLR adalah kependekan dari single focal point reflex, sebuah istilah yang memang lumayan kompleks dijelaskan. Tapi pada prinsipnya adalah jenis kamera dimana kita mengintip obyek foto melalui lensa (language fotografinya: through the lens). Kamera besar berwarna hitam ini dipastikan tidak akan muat disaku anda dan harganya lumayan mahal.
Namun dari segi kualitas, kamera inilah penghasil foto-foto keren dimajalah atau iklam raksasa di jalan. Begitu dihidupkan anda bisa langsung memotret, tidak ada lagi shade slack, mampu merekam 3 foto dalam 1 detik, memberi kepuasan kontrol manual untuk hampir semua parameter pemotretan, dan bisa dipakai memotret ribuan foto tanpa kehabisan batere.
Kamera inilah yang membuat banyak orang tergila-gila dengan dunia fotografi, memiliki bunyi khas saat kita memencet shade (karena kamera saku dan super zoom biasanya diiringi bunyi palsu), dan terasa kokoh dan tangguh saat dipegang.
Anda bisa mengubah lensa sesuai kebutuhan, dari lensa full scale dimana anda bisa memotret mata serangga sampai lensa super tele sehingga anda bisa memotret jerawat di wajah teman anda dari jarak 10 meter.
Namun sebelum anda mulai kepincut dengan kamera SLR dan mulai memipikannya atau bahkan membelinya, kami sarankan anda membaca hal-hal yang patut dipertimbangkan sebelum membeli kamera computerized SLR.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
0 komentar:
Post a Comment