Home » » RAW VS JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?

RAW VS JPEG: Format Mana Yang Lebih Baik?

Posted by Jimms on Saturday, January 7, 2017

Pengguna kamera computerized SLR atau Saku tingkat lanjut (prosumer) sering dihantui pernyataan mendasar sebelum memulai pemotretan: organize record apakah yang akan saya pilih, JPEG/JPG ataukah RAW?

Artikel ini akan membahas secara singkat dan mudah (dijamin tidak ada persamaan matematika dan fisika) beda diantara keduanya.



Pada dasarnya kebanyakan kamera bekerja dengan cara seperti ini: Saat kita memencet tombol shade, kamera akan merekam information mentah yang diterima sensor (baca RAW). Berdasar information ini, programming di dalam kamera akan memutuskan beberapa parameter, misalnya seberapa jauh foto perlu dipertajam, setting white adjust mana yang sesuai, berapa level eksposur yang dipakai, seberapa besar saturasi warna-nya dan seberapa besar beda kontrasnya dll. Hasil pengolahan information oleh programming di dalam kamera ini selanjutnya dikirim ke memory card dalam bentuk record JPEG.

Sudah paham bedanya kan?

Ya, RAW adalah information mentah yang langsung ditangkap sensor sedangkan JPEG adalah information matang yang sudah diolah oleh programming kamera. Jika kita memutuskan untuk memilih arrange RAW, berarti kita memerintahkan kamera untuk langsung mengirim information mentah dari sensor ke memory card. Dan kalau kita memilih organize JPEG, berarti kita memerintahkan kamera untuk memproses information dari sensor terlebih dahulu sebelum mengirim ke memory card.

Kenapa harus ada organize RAW?

Bagi sebagian besar penggemar fotografi, hasil olahan kamera seringkali sudah cukup bagus. Namun bagi kalangan profesional dan hobiis serius, mereka tidak rela kamera mengotak-atik foto yang mereka jepret. Organize RAW membuat kita bisa mengubah-ubah parameter pemotretan sesuka kita. Dengan bantuan programming pengolah RAW (photoshop, lightroom, GIMP, ACDSee dll), kita bisa mengubah nilai eksposur, white adjust, saturasi sampai kontras untuk kemudian menyimpannya dalam organize yang lain: JPG atau TIFF.

Keuntungan memakai RAW?

  • Kita bisa mengotak – atik record mentah menjadi foto matang sesuai keinginan kita.
  • Opsi pengolahan foto menjadi jauh lebih banyak sehingga mereka yang berjiwa super kreatif lebih terpuaskan
  • Informasi yang tersimpan lebih banyak (jika anda memilih JPEG, kamera akan menghilangkan sebagian kecil information untuk memperkecil ukuran record dan mempercepat expositions pengolahan)
  • Kualitas foto secara keseluruhan lebih baik, ini berkaitan dengan adanya kompresi jika memakai JPEG

Kerugian memakai RAW?

  • Memakan kapasitas hardisk dan memory card. Karena tidak ada compositions kompresi, maka ukuran document RAW jauh lebih besar dibanding JPEG (sekitar 3 sampai 4 kali lebih besar)
  • Memakan waktu lebih banyak. Baik selama pemotretan (mengurangi kecepatan kamera terutama dalam mode burst) maupun selama pengolahan di komputer (karena ukuran record nya).

Jadi Format Apa Yang Sebaiknya Dipilih?

  • Jika anda punya hardisk diatas 500GB, memory card negligible 4GB dan sedang memotret minute (atau orang atau tempat) yang istimewa, pilihlah mode RAW
  • Jika anda sedang memotret hal "biasa" atau butuh memotret berondongan (burst), atau hanya memiliki kapasitas hardisk dan memory card pas-pasan, pilihlah mode JPEG.
  • Atau ambil jalan tengah jika anda punya kapasitas hardisk dan memory card yang berlebih: pilih mode RAW + JPEG (kamera akan menyimpan 2 design sekaligus)

Catatan:
  1. Arrange document JPEG juga mengijinkan pengolahan foto yang lumayan banyak, hanya hasil dan cakupannya tidak seluas dan sebaik RAW.
  2. Tersedia juga format TIFF, namun sebaiknya tidak perlu dipakai karena ukuran document nya yang segede gajah
Previous
« Prev Post

0 komentar:

Post a Comment

Translate

Powered by Blogger.

Total Pageviews

Entri yang Diunggulkan

Membekukan Gerakan dengan Shutter Priority